Giripeni (05/10/2019). Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar blusuk ‘masuk’ dan akhiran –an (afiks verba) yang berarti ‘masuk-masuk ke tempat tertentu yang jarang dikunjungi orang untuk mengetahui sesuatu. Seperti masuk ke hutan, semak, dan tempat terpencil. Jika kita tinjau dari maknanya, istilah blusukan yang sering kita dengar di media massa berarti suatu kegiatan mengunjungi atau mendatangi masyarakat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi di lapangan serta untuk melakukan komunikasi kepada warga masyarakat di sekitar tempat tersebut sekaligus menanggapi keluh kesah mereka. Istilah blusukan mulai dikenal dan tidak asing lagi di telinga seluruh masyarakat Indonesia semenjak Jokowi, sapaan akrab Bapak Joko Widodo mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Istilah blusukan memiliki citra positif di benak masyarakat karena memiliki makna kepedulian dan kedekatan seorang pemimpin dengan masyarakat. Meskipun demikian ada juga sebagian orang yang memandang negatif gaya blusukan ini. Mereka menganggap bahwa ini hanyalah cara seorang pejabat untuk meraih simpati masyarakat atau disebut juga pencitraan.
Blusukan bukanlah hal baru bagi Pemerintah Desa Giripeni karena kegiatan tersebut telah menjadi agenda rutin sejak tahun 2015 hingga sekarang, tepatnya setiap hari jumat minggu pertama dan ketiga di setiap bulannya. Lokasi blusukan dijadwal dalam setiap tahunnya. Kegiatan ini melibatkan seluruh perangkat desa, Babinkamtibmas, Babinsa, perwakilan dari BPD, LPMD, PKK dan Karang Taruna.
Hari jumat (04/10) lalu, rumah Dukuh Kalikepek menjadi titik kumpul blusukan. Pada pukul 06.30 WIB seluruh peserta sudah berdatangan, kemudian doa bersama agar kegiatan dapat berjalan lancar yang dipimpin oleh Kepala Desa Giripeni, Priyanti. Kemudian rombongan mulai berjalan menyusuri wilayah Pedukuhan Kalikepek dengan penunjuk rute adalah Dukuh Kalikepek, Muthohir, sesekali mampir dan bercengkerama dengan warga sekitar dan mendengarkan keluh kesah mereka. Memang dalam kegiatan blusukan Pemdes Giripeni ini selain untuk mendekatkan dan menjalin keakraban antara perangkat desa dengan warga, juga untuk menerima masukan dan aspirasi secara langsung dari masyarakat.
Kegiatan ini memang tidak lama hanya sekitar 1-1,5 jam dan menempuh jarak kurang lebih 2 km karena mengingat hari jumat adalah hari kerja sehingga kegiatan blusukan di usahakan tidak mengganggu pelayanan di kantor desa. Pada pukul 08.00WIB rombongan sudah kembali ke rumah Dukuh Kalikepek selanjutnya bergegas menuju kantor Desa Giripeni.
(im-05)