YOGYA – Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengumumkan adanya warga DIY yang terjangkit virus Corona Covid-19 varian Delta. Hal tersebut didapatkan setelah adanya hasil Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-COV-2 menggunakan metode Amplicon-based dari specimen Covid-19 yang dilaksanakan oleh Laboratorium WGS Pokja Genetik FK-KMK UGM, dengan 25 sample.
Sultan mengatakan spesimen yang diambil dari berbagai wilayah DIY. Pengambilan sampel specimen dilaksanakan pada bulan Juni, dan uji sampel dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2021.
Selanjutnya, hasil pengetesan dilaporkan oleh Dekan FK-KMK Universitas Gadjah Mada kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 2021. Adapun Pemda DIY menerima laporan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 14 Juli 2021.
“Perlu kami sampaikan, bahwa hasil pemeriksaan WGS terhadap 25 spesimen, yang terdiri atas 15 orang dewasa dan 10 anak-anak, mengindikasikan bahwa 20 orang telah terpapar varian Delta, dengan rincian 11 kasus pada orang dewasa dan 9 kasus pada anak-anak,” ungkap Sultan usai pertemuan dengan Panglima TNI dan Kapolri di Kepatihan, Sabtu (17/7/2021).
Pemeriksaan WGS tersebut menurut Sultan melibatkan spesimen pasien terkonfirmasi positif yang memenuhi persyaratan dan telah merujuk pada pedoman yang ditetapkan melalui Surat dari Badan Litbangkes Kemenkes RI nomor SR. 01.07/II/1290/2021. Pemeriksaan harus memenuhi kriteria yakni melibatkan orang yang baru mendarat dari negata asing, diambil dari lokasi atau komunitas masyarakat tertentu yang mengalami fenomena penularan secara cepat dan telah menginfeksi kelompok yang sebelumnya tidak masuk kategori.
Semisal anak-anak, orang yang sudah divaksin SARS Cov-2 tetapi terinfeksi Covid-19, penyintas Covid-19 yang mengalami re-infeksi. Selain itu juga kasus kematian Covid-19 dengan komorbid penyakit menular lain seperti HIV, TBC dan lain- lain.
Sultan mengatakan, merujuk pada pesatnya pertambahan kasus positif Covid-19 di DIY secara merata akhir-akhir ini tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut. Sultan mengingatkan, varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, tetapi untuk saat ini tidak ada perbedaan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan.
“Perlunya percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat, karena orang yang tidak divaksin bisa menjadi sumber mutasi baru, perlunya tracing terhadap kontak erat di mana kasus positif Covid-19 terjadi, baik di lingkup rumah tangga, masyarakat maupun perkantoran,” imbuh Sultan.
Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik risiko tinggi, yaitu warga masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas atau memiliki penyakit penyerta, memastikan proses isolasi mandiri dilaksanakan dengan aman, taat dan disiplin. Ditegaskannya kontak erat harus melakukan karantina tanpa terkecuali.
Pastikan seluruh protap isolasi dan karantina benar-benar dipatuhi, memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan, yaitu menggunakan dobel masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan. Tak lupa untuk selalu membatasi mobilitas dan interaksi, kapan dan dimanapun berada.
Juga memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan perkantoran dan kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan potensi kerumunan, seperti hajatan, kerja bakti maupun pertemuan tatap muka. Meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan isolasi mandiri dan karantina mandiri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Isolasi mandiri tanpa adanya pengawasan dan pendampingan dapat menimbulkan efek yang lebih fatal baik bagi diri sendiri, anggota keluarga yang lain, maupun masyarakat sekitar,” tandasnya lagi.
Saat ini, Pemda DIY bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan stakeholder terkait telah melaksanakan dan mempersiapkan beberapa strategi untuk mencegah dan mengatasi meluasnya wabah. Yakni dengan meningkatkan kapasitas layanan rumah sakit, logistik dan sumber daya manusia untuk penanganan Covid-19.
Memastikan pula ketersediaan oksigen dengan melakukan komunikasi secara intens dengan pemerintah pusat, koordinasi berkelanjutan dengan seluruh rumah sakit. Serta melakukan komunikasi dengan perusahaan dan distributor oksigen serta memulai distribusi obat gratis bagi pasien isoman.
“DIY juga menaikkan kapasitas tracing merujuk pada angka positif di DIY dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia laboratorium untuk meningkatkan kecepatan analisis spesimen, melaksanakan vaksinasi berbasis kemitraan secara lebih massif dan meningkatkan kapasitas vaksinasi di fasilitas kesehatan dan mempercepat vaksinasi tahap keempat bagi masyarakat pada bulan Juli, yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan agustus tahun 2021,” tegas Sultan. (Fxh)
Sumber : https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/covid-19-varian-delta-sudah-masuk-yogya/