Pentas Seni Selasa Wagen yang rutin diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY sebagai agenda rutin selapanan atau selama 35 hari sekali setiap Selasa Wage, di Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret (Titik 0Km). Menampilkan kesenian dari Kalurahan/Kelurahan Budaya yang ada di DIY. Acara Selasa Wagen selalu menampilkan potensi, inovasi, performance, dan produk UMKM yang wajib diapresiasi.
Kali ini, Selasa Wagen mengambil tema 'Rumaket' diambil dari Bahasa Jawa yang berarti merekatkan atau mendekatkan, menjadi ajakan dan harapan melalui Kalurahan/Kelurahan Budaya untuk selalu merekatkan dan terkoneksi menjadi satu dalam Rumaket Selasa Wagen. Partisipasi 14 Kalurahan/Kelurahan Budaya DIY, masing-masing mewakili Kabupaten, untuk Kulon Progo sendiri diwakili oleh Kalurahan Budaya Sukoreno, Kalurahan Budaya Tayuban, dan Kalurahan Budaya Giripeni. Tidak hanya menampilkan penampilan kesenian dari Yogyakarta saja, hadir juga dari perwakilan dari 5 Provinsi di Indonesia; Provinsi Jawa Timur, Provinsi NTT, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Banten.
Kalurahan Budaya Giripeni menampilkan tarian Sebrayat Angguk yang terinspirasi dari Tari Angguk asal Kulon Progo dikemas dengan modern tanpa meninggalkan esensi dari Tari Angguk itu sendiri.
Selain Sebrayat Angguk, UMKM Kalurahan Budaya Giripeni membawa produk UMKM asli dari Giripeni, seperti dawet kelor, kerajinan enceng gondok, gandewa, peyek, hingga batik ciprat.