Yogyakarta (16/12/2019). Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.
Di Pedukuhan Dobangsan terdapat pengelolaan sampah di Bank Sampah Migunani, penggunaan pupuk organik maupun agen hayati yang biasa dilakukan oleh petani Dobangsan hingga pertanian dengan sistem surjan, perawatan sumber air dengan kearifan lokal yang rutin digelar setiap bulan Muharram/Sura juga terdapat upacara adat yang dikenal dengan "Kawin Sendang" yang merupakan salah satu cara pelestarian sumber air yang menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat Pedukuhan Dobangsan, pemanfaatan kotoran ternak (sapi) menjadi biogas, dll. Adalah beberapa poin yang ditonjolkan oleh Pedukuhan Dobangsan dalam verifikasi program kampung iklim 2019 sehingga mengantarkan Pedukuhan Dobangsan merebut Juara 2 (dua) dalam Verifikasi Proklim Tingkat DIY tahun 2019.
Pedukuhan Dobangsan Desa Giripeni Kecamatan Wates menjadi satu-satunya kelompok yang mewakili Kabupaten Kulon Progo dalam lomba Proklim tingkat Provinsi tahun 2019 yang diikuti oleh 5 kabupaten/kota se-DIY.
Pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2019 yg digelar di Wisma Airlangga, Kaliurang, Sleman, hari Selasa (16/12/2019), Dukuh Dobangsan, Teguh Supriyono mewakili Pedukuhan Dobangsan, menerima hadiah sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) atas pencapaian tersebut.(im)